Ragam aspek yang dipikirkan pria saat menjalin hubungan asmara– Sebagai mahluk sosial, tentunya setiap orang membutuhkan interaksi dengan sesama. Bermula dari keluarga, sahabat, teman, hingga mempunyai pasangan, semuanya saling terkoneksi satu sama lain dan terjalin ikatan emosional yang kuat.
Kalau dilihat dari sudut pandang pria, ketika memutuskan untuk mempunyai kekasih dan menjadikannya pasangan, sebenarnya ada ragam aspek yang mereka pikirkan saat hubungan tersebut dijalankan. Mungkin pria nggak secara langsung menyatakannya melalui ucapan (verbal), akan tetapi menunjukkannya melalui gestur dan sikap yang seringkali membuat wanita bingung dan nggak mengerti.
Dilansir dari mindbodygreen, berikut ini terdapat ragam aspek yang dipikirkan pria saat menjalin hubungan asmara:
1. Mengekspresikan Perasaannya
Mungkin sebagian wanita beranggapan jika pria enggan mengekspresikan perasaannya saat menjalin hubungan. Padahal, sebenarnya pria pun layaknya wanita yang mampu menunjukkan perasaan senang, sedih, kecewa, murung, dan sisi rapuh.
Namun, lingkungan sosial “menekan pria” untuk nggak menunjukkan perasaan yang sesungguhnya karena dianggap lemah. Hal inilah yang menjadikan sebagian besar pria berpikir dua kali untuk menunjukkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan.
Kalau misalnya pria masih mengalami kesulitan saat mengkomunikasikan perasaan terhadap pasangan, yang harus dilakukan wanita adalah memberikan suasana nyaman dan meyakinkan pria bahwa mereka berhak untuk mengekspresikan apa yang dirasakan tanpa adanya penghakiman dan pastikan bahwa si wanita akan menjadi orang tepercaya yang dapay dipercaya oleh si pria.
2. Pola Pikir Pria Bukanlah Sebuah Teka-Teki
Pasti banyak yang memberikan beberapa informasi seperti “pola pikir pria seperti ini dan itu”. Pada dasarnya, dari sisi pria, mereka itu berbeda dengan pria lainnya dan hal tersebut yang harus diketahui oleh wanita. Seringkali pria merasa bingung ketika wanita mengatakan “semua pria sama saja!”. Padahal, hal tersebut nggak terbukti adanya.
Hal utama yang perlu dilakukan oleh si wanita adalah menanyakan kepada si pria secara langsung. Tentunya pria juga merasa lebih dihargai dan wanita nggak perlu menduga-duga.
Misalnya saja, seperti si pria ini pada dasarnya senang jika pasangannya lebih aktif menanyakan aktivitasnya, akan tetapi karena si wanita membaca dari berbagai sumber kalau rata-rata pria nggak suka ditanya aktivitasnya, maka si wanita memilih untuk diam dan bersikap cuek.
3. Membutuhakan Ruang Sendiri
Ada beberapa spekulasi ketika pria membutuhkan waktu untuk sendiri meskipun sudah mempunyai kekasih, misalnya saja seperti karena “terlalu meyanyangi pasangannya” maka pria memutuskan untuk menjauh untuk mengurangi rasa tegang dan gugup.
Sebenarnya itu hanya akal-akalan para wanita yang nggak menerima kenyataan kalau mungkin saja hal tersebut pria lakukan karena nggak begitu tertarik dengan si wanita. Tapi, bagi pria, ada beberapa hal dipikiran mereka yang mendorong diri sendiri untuk diri sendiri, yakni karena hal tersebut yang memang dibutuhkan.
Mungkin sebagian wanita akan protes “Kenapa ya pria tiba-tiba menjauh?” dan akan menggerutu kepada pria. Padahal, yang perlu wanita lakukan hanya perlu memahami kebutuhan pria yang satu ini tanpa harus mengetahui secara detail mengapa hal tersebut ingin dilakukan olehnya.
Tapi kalau si wanita merasa hal yang dilakukan pria membuatnya kesepian, tentu lebih baik komunikasikan secara langsung supaya kebutuhan masing-masing dapat terpenuhi.
4. Komitmen dengan Pasangan
Jika membahas tentang komitmen, sebenarnya baik pria dan wanita mempunyai ketakutan tersendiri jika dalam dirinya memang nggak siap untuk menjalani sebuah hubungan. Namun, bagi pria, alasan mereka merasa takut dengan komitmen adalah karena nggak ingin terlihat lemah hanya karena mencintai seseorang.
Terlebih lagi semenjak kecil, pria nggak diperlakukan layaknya wanita yang sudah terbiasa dengan adanya sentuhan fisik dan kebebasan dalam mengekspresikan perasaannya. Berdasarkan beberapa penilitian, pria mempunyai bentuk attachment style yang bernama avoidant (yakni saat menjalin hubungan membutuhkan ruang sendiri yang lebih luas dan jika terlalu intim, si pria akan seakan-akan seperti “tercekik”).